Minggu, 06 Desember 2009

NASA Tak Percaya Kiamat pada 2012


Heboh kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 memang sangat mendunia. Apalagi setelah Hollywood mengangkat tema ini dalam sebuah film berjudul 2012, maka makin hebohlah berita tentang kiamat ini. Saking hebohnya MUI bahkan mencekal pemutaran film ini di Indonesia atas berbagai pertimbangan.
Di Amerika Serikat (AS), NASA akhirnya turun tangan dengan adanya kehebohan yang berdasar pada perhitungan kalender suku Maya tersebut. Menurut badan luar angkasa Amerika itu, bila memang benar terjadi kiamat maka semua tanda-tanda akan akhir zaman sudah terdeteksi sejak sepuluh tahun yang lalu.
"Tidak ada fakta yang mendukung mitos akan terjadi kiamat pada tahun 2012. Semua itu cuma ulah ilmuwan yang percaya akan perhitungan kalender bangsa Indian kuno dan disambut paranormal. Belum lagi ulah para pengguna internet yang membesar-besarkan masalah ini," demikian pernyataan dari NASA dalam situs layanan publik mereka.
Tanpa menunggu lama, pernyataan NASA itu langsung dikomentari banyak pihak. Ada yang menuduh NASA menyembunyikan kebenaran akan ancaman badai matahari yang memang sudah diramalkan suku Maya 3000 tahun sebelum Masehi. Tak hanya itu, ada yang lebih kejam lagi menuduh NASA sengaja melakukan hal itu karena hanya ingin menyelamatkan sekelompok orang saja dan membiarkan seluruh isi dunia ini mati terpanggang sinar matahari. Serem bener...
Tapi NASA tak mau kalah dan melawan tuduhan itu dengan pernyataan yang sedikit ilmiah. "Jika memang benar akan terjadi fenomena alam seperti itu, para pakar astronomi kita sudah bisa melacaknya sejak sepuluh tahun yang lalu dan kemungkinan kita bisa melihat fenomena alam itu secara kasat mata. Pokoknya kami tegas, tidak akan terjadi kiamat pada tanggal 21 Desember 2012! Ilmuwan di seluruh dunia juga tahu tidak akan terjadi apapun pada tahun 2012. Planet kita akan baik-baik saja sampai empat milyar tahun yang akan datang," jawab mereka.
Kalau memang benar begitu, kenapa gossip tentang kiamat ini hebohnya begitu mendunia? Lagian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kita juga membenarkan kalau sekitar tahun 2011-2012 akan terjadi fenomena alam yaitu badai Matahari. Bahkan mereka telah melakukan pemantauan mengenai fenomena alam ini sejak tahun 1975 dan di beberapa negara sejak tahun 1960-an.
Jadi sebenarnya yang lebih pinter LAPAN atau NASA? Atau ini cuma masalah kejujuran? LAPAN jelas lebih jujur dibanding NASA? Sepertinya kita harus maklum soal yang satu itu karena di negara Paman Sam terlalu banyak kepentingan sehingga seringkali mereka harus menyembunyikan fakta yang sebenarnya. (ni copy paste dr suara karya online)

Isu Kiamat 2012 ternyata Badai Matahari

  1. Kiamat 2012 adalah terjadinya Badai Matahari:

Menurut Pak Bambang S Tedjasukmana dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasar pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an dan Indonesia oleh LAPAN telah dilakukan sejak tahun 1975.

Badai Matahari = Flare dan CME

Masih menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa badai Matahari akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Apa itu Flare..? Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Padahal bom atom yang dijatuhkan Paul Tibbets, pilot pesawat Amerika Serikat (AS), B-29 Enola Gay, Agustus 1945, telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Berarti kalau dikalikan 66 juta lagi, wouw…!

Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel2 berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik. wouw…

Gangguan cuaca Matahari ini dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga mempengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misal karena magnet Bumi terganggu, maka alat pacu jantung juga akan terganggu.

Flare di permukaan matahari sangat dahsyat, kalau pas maksimal bisa menjulang sauangaaaat tinggi